Sir Isaac Newton
FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret
1727
pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan,
ahli astronomi,
filsuf alam, alkimiawan, dan teolog
yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang
sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika.
Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku
paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik.
Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak
yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton
berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa
lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya
dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori
gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme
dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika,
Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum
dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi
yang pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah
kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga
merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula,
bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus
diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial,
mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap
nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih
sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai
para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society
mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah
Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi
yang lebih besar.
Biografi
Masa-masa
Awal
Isaac Newton dilahirkan pada tanggal
4 Januari 1643 [KJ: 25 Desember 1642]
di Woolsthorpe-by-Colsterworth, sebuah hamlet (desa) di county Lincolnshire.
Pada saat kelahirannya, Inggris masih mengadopsi kalender Julian,
sehingga hari kelahirannya dicatat sebagai 25 Desember 1642 pada hari Natal.
Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan sebelum kelahiran
Newton. Newton dilahirkan secara prematur; dilaporkan pula ibunya, Hannah Ayscough, pernah
berkata bahwa ia dapat muat ke dalam sebuah cangkir (≈ 1,1 liter). Ketika
Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan meninggalkan Newton di
bawah asuhan neneknya, Margery Ayscough. Newton muda tidak menyukai ayah
tirinya dan menyimpan rasa benci terhadap ibunya karena menikahi pria tersebut,
seperti yang tersingkap dalam pengakuan dosanya: "Threatening my father
and mother Smith to burn them and the house over them."
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell
(1937, Simon and Schuster) dan H. Eves:
“
|
Newton memulai sekolah saat
tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di
daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya.
Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang
bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge
pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke,
Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya
dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain.
Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya
walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih
dan bahkan pernah menikah.
|
”
|
Sejak usia 12 hingga 17 tahun,
Newton mengenyam pendidikan di sekolah The King's School yang terletak
di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah).
Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi
petani saja, bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan barunya[. Kepala sekolah King's School kemudian
meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat
menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun
dengan nilai yang memuaskan.
Pada Juni 1661, Newton diterima di Trinity
College Universitas Cambridge sebagai seorang sizar (mahasiswa yang belajar sambil
bekerja). Pada saat itu, ajaran universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles,
namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang
lebih maju seperti Descartes
dan astronom
seperti Copernicus, Galileo,
dan Kepler. Pada tahun 1665, ia menemukan teorema binomial umum dan
mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus.
Segera setelah Newton mendapatkan gelarnya pada Agustus 1665, Universitas
Cambridge ditutup oleh karena adanya Wabah Besar. Walaupun dalam studinya di Cambridge biasa-biasa saja,
studi privat yang dilakukannya di rumahnya di Woolsthorpe selama dua tahun
mendorongnya mengembangkan teori kalkulus,
optika,
dan hukum gravitasi. Pada tahun 1667, ia kembali ke Cambridge sebagai pengajar
di Trinity.
Masa
Dewasa
Matematika
Kebanyakan ahli sejarah percaya
bahwa Newton dan Leibniz mengembangkan kalkulus
secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang berbeda pula.
Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah menyelesaikan karyanya
bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak mempublikasikannya sampai dengan
tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala
pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas
karyanya. Notasi dan "metode diferensial" Leibniz secara universal
diadopsi di Daratan Eropa,
sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah tahun 1820.
Dalam buku catatan Leibniz, dapat
ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang memperlihatkan bagaimana
Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai akhir, manakala pada catatan
Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja. Newton mengklaim bahwa ia
enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut ditertawakan. Newton juga memiliki
hubungan dekat dengan matematikawan Swiss Nicolas
Fatio de Duillier. Pada tahun 1691, Duillie
merencanakan untuk mempersiapaan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun
1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada saat
yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.
Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society
mulai menuduh Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak pada
tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan bahwa
Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak. Kajian ini
kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri yang
menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya
perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir
sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.
Newton umumnya diakui sebagai penemu
teorema binomial umum yang berlaku untuk semua eksponen. Ia juga menemukan identitas Newton,
metode Newton, mengklasifikasikan kurva bidang kubik, memberikan
kontribusi yang substansial pada teori beda hingga, dan
merupakan yang pertama untuk menggunakan pangkat berpecahan serta menerapkan geometri koordinat
untuk menurunkan penyelesaian persamaan Diophantus.
Ia dipilih untuk menduduki jabatan Lucasian
Professor of Mathematics pada tahun 1669. Pada saat itu, para pengajar
Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang pastor Anglikan
yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan profesor Lucasian mengharuskan pula
pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton berargumen bahwa
ia seharusnyalah dibebaskan dari keharusan penahbisan. Raja Charles II menerima argumen ini dan memberikan persetujuan, sehingga
konflik antara pandangan keagamaan Newton dengan gereja Anglikan dapat
dihindari.
Optika
Dari
tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang optika. Semasa periode
ini, ia menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih
menjadi berbagai spektrum warna, serta lensa dan prisma keduanya akan
menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi cahaya putih.
Dia juga menunjukkan bahwa cahaya
berwarna tidak mengubah sifat-sifatnya dengan memisahkan berkas berwarna dan
menyorotkannya ke berbagai objek. Newton mencatat bahwa tidak peduli apakah
berkas cahaya tersebut dipantulkan, dihamburkan atau ditransmisikan, warna
berkas cahaya tidak berubah. Dengan demikian dia mengamati bahwa warna adalah
interaksi objek dengan cahaya yang sudah berwarna, dan objek tidak menciptakan
warna itu sendiri. Ini dikenal sebagai teori warna Newton
Dari usahanya ini dia menyimpulkan
bahwa lensa teleskop refraksi akan mengalami gangguan akibat dispersi
cahaya menjadi berbagai warna (aberasi kromatik).
Sebagai bukti konsep ini dia membangun teleskop menggunakan cermin sebagai
objektif untuk mengakali masalah tersebut. . Pengerjaan rancangan ini, teleskop
refleksi fungsional pertama yang dikenal, yang sekarang disebut sebagai teleskop Newtonmelibatkan
pemecahan masalah bagaimana menemukan bahan cermin yang cocok serta teknik
pembentukannya. Newton menggosok cerminny sendiri dari komposisi khusus logam
spekulum yang sangat reflektif, menggunakan cincin Newton
untuk menilai mutu optika teleskopnya. Pada akhir 1668 dia berhasil memproduksi
teleskop pantul pertamanya. Pada tahun 1671 Royal Society meminta demonstrasi
teleskop pantulnya. Minat mereka mendorongnya untuk menerbitkan catatannya, On
Colour (Tentang Warna), yang kemudian dikembangkannya menjadi Opticks.
Ketika Robert Hooke
mengkritik beberapa gagasan Newton, dia begitu tersinggung sehingga dia menarik
diri dari depan publik. Newton dan Hooke berkomunikasi singkat pada tahun
1679-1680, ketika Hooke, yang ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal
Society, menulis surat yang dimaksudkan untuk memperoleh sumbangan dari Newton
untuk penerbitan Royal Society , yang mendorong Newton untuk menyelesaikan
bukti bahwa orbit elips planet merupakan hasil dari gaya sentripetal yang
berbanding terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari (lihat hukum gravitasi
Newton) dan De motu corporum in gyrum). Namun hubungan kedua ilmuwan tersebut umumnya tetap buruk
sampai saat kematian Hooke.
Newton berargumen bahwa cahaya
terdiri dari partikel atau corpuscles, yang direfraksikan dengan
percepatan ke dalam medium yang lebih rapat. Dia condong kepada teori gelombang
seperti suara untuk menerangkan pola berulang pemantulan dan transmisi oleh
film tipis (Opticks Bk.II, Props. 12), tapi masih mempertahankan teori 'fits'
yang menentukan apakah corpuscles dipantulkan atau diteruskan. Para
fisikawan kemudian lebih menyukai teori gelombang murni untuk cahaya untu
menjelaskan pola interferensi, dan fenomena umum difraksi.
Mekanika kuantum, foton, dan dualisme gelombang-partikel dewasa ini hanya memiliki kemiripan sedikit saja dengan
pemahaman Newton terhadap cahaya.
Dalam Hypothesis of Light
yang terbit pada tahun 1675, Newton mendalilkan keberadaan eter untuk menghantarkan gaya
antarpartikel. Kontak dengan Henry More,
seorang teosofis, membangkitkan minatnya dalam
alkimia. Dia mengganti eter dengan gaya gaib yang didasarkan kepada gagasan hermetis tentang gaya tarik dan tolak antara
partikel. John Maynard Keynes, yang memperoleh banyak tulisan Newton tentang alkimia,
menyatakan bahwa "Newton bukanlah orang pertama dari Abad Pencerahan (Age
of Reason): beliau adalah ahli sihir terakhir." Minat Newton dalam
alkimia tidak dapat dipisahkan dari sumbangannya terhadap ilmu pengetahuan;
namun tampaknya dia memang meninggalkan penelitian alkimianya.. (Ini adalah
ketika tidak ada perbedaan yang jelas antara alkimia dan sains). Bila saja dia
tidak mengandalkan gagasan gaib aksi pada suatu jarak,
dalam ruang hampa, dia mungkin tidak akan mengembangkan teori gravitasinya.
(Lihat pula studi ilmu gaib Isaac Newton).
Pada tahun 1704 Newton menerbitkan Opticks, yang
menguraikan secara terperinci teori korpuskular tentang cahaya. Dia menganggap
cahaya terbuat partikel-partikel (corpuscles) yang sangat halus, bahwa
materi biasa terdiri dari partikel yang lebih kasar, dan berspekulasi bahwa
melalui sejenis transmutasi alkimia "mungkinkah benda kasar dan cahaya
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, ... dan mungkinkah
benda-benda menerima aktivitasnya dari partikel cahaya yang memasuki komposisinya?"
("Are not gross Bodies and Light convertible into one another, ...and may
not Bodies receive much of their Activity from the Particles of Light which
enter their Composition?" (Newton juga membangun bentuk primitif generator
elektrostatik gesek, menggunakan bulatan gelas (Optics, 8th Query).
Di dalam artikel berjudul
"Newton, prisms and the 'opticks' of tunable lasers diindikasikan
bahwa Newton dalam bukunya Opticks adalah
yang pertama kali menunjukkan diagram penggunaan prisma sebagai pengekspansi
berkas cahaya. Dalam buku yang sama dia memerikan, lewat diagram, penggunaan
susunan prisma berganda. Sekitar 278 tahun setelah diskusi oleh Newton,
pengekspansi prisma berganda menjadi pokok dari pengembangan laser tertalakan lebargaris sempit. Penggunaan prisma pengekspansi berkas ini berakibat
terhadap pengembangan teori dispersi prisma berganda.
Mekanika
dan gravitasi
Pada tahun 1679 Newton kembali mengerjakan mekanika benda langit, yaitu gravitasi dan efeknya terhadap orbit planet-planet, dengan rujukan terhadap hukum Kepler tentang gerak planet. Ini dirangsang oleh pertukaran surat singkat pada masa 1679-80 dengan Hooke, yang telah ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal Society, dan membuka korespondensi yang dimaksudkan untuk meminta sumbangan dari Newton terhadap jurnal ilmiah Royal Society. Bangkitnya kembali ketertarikan Newton terhadap astronomi mendapatkan rangsangan lebih lanjut dengan munculnya komet pada musim dingin 1680-1681,yang dibahasnya dalam korespondensi dengan John Flamsteed. Setelah diskusi dengan Hooke, Newton menciptakan bukti bahwa bentuk elips orbit planet akan berasal dari gaya sentripetal yang berbanding terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari. Newton mengirimkan hasil kerjanya ini ke Edmond Halley dan ke Royal Society dalam De motu corporum in gyrum, sebuah risalah yang ditulis dalam 9 halaman yang disalin ke dalam buku register Royal Society pada Desember 1684 Risalah ini membentuk inti argumen yang kemudian akan dikembangkan dalam Principia.
Pada tahun 1679 Newton kembali mengerjakan mekanika benda langit, yaitu gravitasi dan efeknya terhadap orbit planet-planet, dengan rujukan terhadap hukum Kepler tentang gerak planet. Ini dirangsang oleh pertukaran surat singkat pada masa 1679-80 dengan Hooke, yang telah ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal Society, dan membuka korespondensi yang dimaksudkan untuk meminta sumbangan dari Newton terhadap jurnal ilmiah Royal Society. Bangkitnya kembali ketertarikan Newton terhadap astronomi mendapatkan rangsangan lebih lanjut dengan munculnya komet pada musim dingin 1680-1681,yang dibahasnya dalam korespondensi dengan John Flamsteed. Setelah diskusi dengan Hooke, Newton menciptakan bukti bahwa bentuk elips orbit planet akan berasal dari gaya sentripetal yang berbanding terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari. Newton mengirimkan hasil kerjanya ini ke Edmond Halley dan ke Royal Society dalam De motu corporum in gyrum, sebuah risalah yang ditulis dalam 9 halaman yang disalin ke dalam buku register Royal Society pada Desember 1684 Risalah ini membentuk inti argumen yang kemudian akan dikembangkan dalam Principia.
Principia
dipublikasikan pada 5 Juli 1687 dengan dukungan dan bantuan keuangan dari Edmond Halley.
Dalam karyanya ini Newton menyatakan hukum gerak Newton yang memungkinkan banyak kemajuan dalam revolusi Industri yang kemudian terjadi. Hukum ini tidak direvisi lagi dalam
lebih dari 200 tahun kemudian, dan masih merupakan pondasi dari teknologi
non-relativistik dunia modern. Dia menggunakan kata Latin
gravitas (berat) untuk efek yang kemudian dinamakan sebagai gravitasi,
dan mendefinisikan hukum gravitasi universal.
Dalam karya yang sama, Newton
mempresentasikan metode analisis geometri yang mirip dengan kalkulus, dengan
'nisbah pertama dan terakhir', dan menentukan analisis untuk menentukan
(berdasarkan hukum Boyle) laju bunyi di udara, menentukan kepepatan bentuk sferoid
Bumi, memperhitungkan presesi ekuinoks akibat tarikan gravitasi bulan pada
kepepatan Bumi, memulai studi gravitasi ketidakteraturan gerak Bulan,
memberikan teori penentuan orbit komet, dan masih banyak lagi.
Newton memperjelas pandangan heliosentrisnya
tentang tata surya, yang dikembangkan dalam bentuk lebih modern, karena pada
pertengahan 1680-an dia sudah mengakui Matahari tidak tepat berada di pusat
gravitasi tata surya Bagi Newton, titik pusat Matahari atau benda langit
lainnya tidak dapat dianggap diam, namun seharusnya "titik pusat gravitasi
bersama Bumi, Matahari dan Planet-planetlah yang harus disebut sebagai Pusat
Dunia", dan pusat gravitasi ini "diam atau bergerak beraturan dalam
garis lurus".(Newton mengadopsi pandangan alternatif "tidak
bergerak" dengan memperhatikan pandangan umum bahwa pusatnya, di manapun
itu, tidak bergerak.
Postulat Newton
aksi-pada-suatu-jarak yang tidak terlihat menyebabkan dirinya dikritik karena
memperkenalkan "perantara gaib" ke dalam ilmu pengetahuan. Dalam
edisi kedua Principia (1713) Newton tegas menolak kritik tersebut dalam
bagian General Scholium di akhir buku. Dia menulis bahwa cukup
menyimpulkan bahwa fenomena tersebut menyiratkan tarikan gravitasi, namun hal
tersebut tidak menunjukkan sebabnya. Tidak perlu dan tidak layak merumuskan
hipotesis hal-hal yang tidak tersirat oleh fenomena itu. Di sini Newton
menggunakan ungkapannya yang kemudian terkenal, Hypotheses non fingo.
Berkat Principia, Newton
diakui dunia internasional Dia mendapatkan lingkaran pengagum, termasuk
matematikawan kelahiran Swiss Nicolas
Fatio de Duillier, yang menjalin hubungan yang intens
dengannya sampai 1693, saat hubungan tersebut mendadak berakhir. Pada saat
bersamaan Newton menderita gangguan saraf.
Masa
tua
Pada dasawarsa 1690-an, Newton
menulis sejumlah risalah keagamaan yang membahas penafsiran harfiah Alkitab.
Kepercayaan Henry More tentang Alam Semesta dan penolakan dualisme Cartesian
mungkin telah mempengaruhi gagasan-gagasan keagamaan Newton. Naskah yang dia
kirim ke John Locke yang berisi bantahan terhadap eksistensi Trinitas
tidak pernah diterbitkan. Karya-karya akhirnya, The Chronology of Ancient Kingdoms Amended (1728) dan Observations Upon the Prophecies of Daniel
and the Apocalypse of St. John (1733) diterbitkan setelah kematiannya. Dia
juga mencurahkan waktu cukup banyak untuk studi alkimia.
Newton adalah anggota Parlemen Inggris dari tahun 1689 sampai 1690, dan pada tahun 1701. Namun
menurut beberapa laporan komentarnya di parlemen hanyalah keluhan tentang
aliran udara dingin dalam ruangan dan permintaan agar jendela ditutup.
Newton pindah ke London untuk
menempati posisi pengawas Percetakan Uang Logam Kerajaan (Royal Mint) pada
tahun 1696, posisi yang didapatkannya berkat dukungan Charles Montagu, Earl Pertama Halifax, yang pada saat itu menjabat Chancellor of Exchequer. Dia bertanggung jawab atas pencetakan kembali uang logam
Inggris, tugas yang sebenarnya tumpang tindih dengan Lord Lucas, Gubernur
Menara London. Dia juga mendapatkan pekerjaan deputi pengawas cabang sementara
Chester untuk Edmond Halley. Newton menjadi Empu Percetakan Uang Logam (Master of Mint)
yang paling terkenal setelah kematian Thomas Neale pada
tahun 1699, posisi yang tetap dijabatnya sampai akhir hayatnya. Penunjukan ini
sebenarnya dimaksudkan sebagai pekerjaan ringan, namun Newton memperlakukannya
sebagai tugas serius, dan pensiun dari kewajibannya di Cambridge pada tahun
1701, dan menggerakkan kekuasaannya untuk mereformasi mata uang dan menghukum
pemalsu dan pemotong uang logam.
Sebagai Empu Percetakan Uang Logam
pada tahun 1717 Newton memindahkan standar Poundsterling
ke standar perak dari standar emas, dengan
menentukan hubungan bimetalik antara koin emas dan koin perak yang
menguntungkan koin emas. Ini menyebabkan koin perak serling dilebur dan
dikapalkan ke luar Britania. Newton diangkat sebagai Presiden Royal Society
pada tahun 1703 dan menjadi rekan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis (Académie des Sciences).
Pada kedudukannya di Royal Society, Newton menjadi bermusuhan dengan John Flamsteed,
Astronom Kerajaan, dengan menerbitkan secara prematur karya Flamsteed, Historia
Coelestis Britannica, yang telah digunakan oleh Newton dalam studinya.
Pada April 1705 Ratu Anne mengangkat
Newton sebagai Kesatria pada saat kunjungan ke Trinity College, Cambridge.
Pengangkatan ini kemungkinan didorong oleh perhitungan politik sehubungan
dengan pemilihan Parlemen pada bulan Mei 1705, daripada pengakuan karya-karya
ilmiah Newton ataupun jasanya sebagai Empu Percetakan Uang Logam.. Newton
adalah ilmuwan kedua yang diangkat sebagai kesatria, setelah Francis Bacon.
Mendekati akhir hayatnya, Newton
bertempat tinggal di Cranbury Park, dekat Winchester
dengan kemenakan perempuan dan suaminya, sampai wafatnya pada tahun 1727.
Newton wafat dalam tidurnya di London pada tanggal 31 Maret dan dikebumikan di Westminster Abbey. Kemenakannya Catherine Barton Conduitt, bertindak sebagai tuan rumah pada saat-saat urusan sosial
di rumhnya di Jermyn Street di
London. Dia adalah "pamannya yang sangat penyayang,[
menurut surat Newton kepada Catherine Barton pada saat kemenakannya itu
sedang memulihkan diri dari penyakit cacar. Newton yang tetap melajang telah
membagi-bagikan sebagian besar harta miliknya kepada sanak keluarganya pada
tahun-tahun terakhirnya, dan wafat tanpa meninggalkan warisan.
Setelah kematiannya, tubuh Newton
ditemukan mengandung sejumlah besar raksa, mungkin sebagai akibat studi
alkimianya. Keracunan air raksa
dapat menjelaskan keeksentrikan Newton di akhir hayatnya.
By : Wahyu Maulana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar